Kamis, 10 November 2016

MATERI UH KLS 8 Kualitas penduduk dan pergerakan nasional

KUALITAS PENDUDUK DAN PERGERAKAN NASIONAL

KUALITAS PENDUDUK
1.Pendidikan : lulusan dan angka melek huruf
2. kesehatan : Angka harapan hidup
            - kelahiran
            - kematian
3. Pendapatan: Pendapatan Perkapita (Pendapatan rata-rata penduduk)

PERGERAKAN NASIONAL
Politik etis adalah program peningkatan kesejahteraan rakyat di wilayah jajahan Belanda. Dikenal dengan nama Trias Politica Van Denventer karena dibuat atas usulan Van Denventer yang berisi 3 program, yaitu:
1)      Irigrasi (pengairan)
2)      Emigrasi (perpindahan penduduk)
3)      Edukasi (pendidikan)

Keadaan bangsa Indonesia pada masa penjajahan dibidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya:
Bidang politik: politik adu domba, kedudukan Bupati dijadikan sebagai pegawai negeri.
Bidang ekonomi: Sistem tanam paksa (cultuurstelsel), politik pintu terbuka (liberal).
Bidang Sosial: Diskriminasi ras, intimidasi.
Bidang Budaya: masuknya budaya barat ke Indonesia, masyarakat Indonesia dapat menyaring buda barat yang masuk.

Apa yang dimaksud dengan perjuangan kooperatif dan nonkooperatif?
Perjuangan kooperatif (moderat) adalah perjuangan bangsa Indonesia yang masih mau bekerjasama dengan pihak Belanda, contohnya Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij.
Perjuangan nonkooperatif (radikal) adalah perjuangan bangsa Indonesia yang tidak mau bekerjasama dengan pihak Belanda, contohnya peperangan, PI, PNI.

5 faktor pendorong pergerakan nasional dari dalam negeri!
Faktor dari dalam negeri
1)      Penderitaan rakyat akibat penjajahan
2)      Lahirnya golongan terpelajar dan cendikiawan
3)      Sejarah kejayaan kerajaan-kerajaan masa lalu

7.       Sebutkan 5 faktor pendorong pergerakan nasional dari luar negeri!
Faktor dari luar negeri
1)      Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905
2)      Masuknya paham baru seperti nasionalisme dan demokrasi
3)      Kebangkitan nasional negara tetangga seperti India dan Filipina

Yang melatarbelakangi nasionalisme
  1. Politik etis : irigasi, emigrasi/transmigrasi, edukasi
  2. Rasa senasib sepenanggungan
  3. Kegagalan perjuangan di daerah
  4. Berkembangnya paham baru
  5. Berkembangnya organisasi etnik, kedaerahan dan keagamaan.

BUDI UTOMO
      Pada awal abad XX sudah banyak mahasiswa di kota-kota besar terutama di Pulau Jawa.
      Sekolah kedokteran bernama STOVIA (School tot Opleideing van Inlandsche Aartsen) terdapat di Jakarta.
      Ketua Budi Utomo adalah dr Sutomo
      tonggak berdirinya Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 dikenang sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Kongres I Budi Utomo dilaksanakan Oktober 1928 di Jogjakarta.
Menghasilkan 3 keputusan, yaitu:
1)      BU tidak mengadakan kegiatan politik
2)      Kegiatan BU ditujukan untuk bidang pendidikan (sosial) dan budaya
3)      Ruang gerak BU terbatas di jawa dan Madura

Perbedaan perjuangan sebelum tahun 1908 dan sesudah tahun 1908!
Perjuangan sebelum 1908
1)      Bersifat kedaerahan (lokal)
2)      Perlawanan seporadik
3)      Bergantung pada pemimpin
4)      Menggunakan kekerasan
5)      Mudah diadu domba Belanda
Perjuangan setelah 1908
1)      Bersifat kebangsaan
2)      Bersifat demokratis
3)      Tidak bergantung pada pemimpin
4)      Organisasi modern dan terperinci
5)      Wujud pergerakan di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya

SERIKAT ISLAM
1911 didirikan Serikat Dagang Islam (SDI), oleh KH Samanhudi dan RM Tirtoadisuryo di Solo.
Tujuan utama pada awalnya adalah melindungi kepentingan pedagang pribumi dari ancaman pedagang Cina.
Pada tahun 1913 Sarekat Islam dipimpin oleh Haji Umar Said Cokroaminoto.
berasaskan Islam.
SI Putih berasaskan Islam dan nasionalisme (HOS Tjokroaminoto, H. Agus Salim)
SI Merah terpengaruh komunis (Semaun)

INDISCHE PARTIJ
      Indische Partij adalah partai politik pertama di Indonesia.
      pendiri Indische Partij yang terkenal dengan sebutan tiga serangkai E.F.E. Douwes Dekker (Danudirjo Setiabudi), R.M. Suwardi Suryaningrat, dan dr. Cipto Mangunkusumo.
      mengembangkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia.
      Keanggotaannya pun terbuka

Alasan Pihak Belanda melarang pendirian Indische Partij
      1)      IP bertujuan untuk menyatukan semua golongan masyarakat Indonesia dalam semangat nasinalisme menuju Indonesia merdeka
      2)      Program kerja IP yang bercita-cita untuk mewujudkan Indonesia merdeka
      3)      Tulisan Suwardi Suryaningrat yang berjudul “Als ik eens Nederlander was” antara lain menyindir kolonial Belanda yang tidak berperasaan dan tidak tahu malu karena meminta bantuan bangsa Indonesia yang sudah miskin karena dijajah

PERHIMPUNAN INDONESIA
Semula bernama Indische Vereeniging, didirikan oleh orang-orang Indonesia di Belanda tahun 1908.
tahun 1922 Indische Vereeniging berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging dengan kegiatan utama politik.
Tahun 1925 berubah menjadi Perhimpinan Indonesia (PI).
Tokoh-tokoh Perhimpunan Indonesia adalah Mohammad Hatta
 Ali Sastroamijoyo,
Abdulmajid Joyoadiningrat, Iwa Kusumasumantri, Sastro Mulyono, Sartono, Gunawan Mangunkusumo, dan Nazir Datuk Pamuncak.

PARTAI NASIONAL INDONESIA
Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan pada tanggal 4 Juli 1927 di Bandung, dipimpin Ir Soekarno.
Tujuan Partai Nasional Indonesia adalah Indonesia Merdeka, dengan ideologi nasionalisme.
Partai Nasional Indonesia mengadakan kegiatan konkrit baik politik, sosial maupun ekonomi.
Organisasi ini terbuka dan revolusioner, sehingga PNI cepat meraih anggota yang banyak

KONGRES PEMUDA
Kongres Pemuda ke-II dilaksanakan di Jakarta tanggal 26-28 Oktober 1928.
Menghasilkan 3 keputusan, yaitu:
1)      Menerima lagu ‘Indonesia Raya’ ciptaan WR. Supratman sebagai lagu kebangsaan
2)      Menerima bendera ‘Sang Merah Putih’ sebagai bendera kebangsaan
3)      Diikrarkannya ‘Sumpah Pemuda’ oleh semua pemuda yang hadir

MUHAMMADIYAH
Dibentuk: 18 NOVEMBER 1912
LATAR BELAKANG
Penyimpangan dalam dakwah dan ajaran islam
TUJUAN
Pemurnian ajaran Islam
Tokoh:
KH. Ahmad Dahlan

NAHDLATUL ULAMA
Dibentuk: 31 januari 1926
Latar belakang
Pembaharuan islam dianggap menggerus tradisi Islam yang sudah lama mendarah daging di Indonesia
Tokoh: KH.Hasyim ashari, KH. Muhammad Kholil, KH. Wahid Hasyim


Tidak ada komentar:

Posting Komentar