KISI-KISI MATERI UTS
SEMESTER II
SMA LABSCHOOL CIBUBUR
Untuk UTS materi yang akan diujikan
sebanyak 3 Bab meliputi:
1.
Bab ilmu ekonomi
2.
Bab pendapatan nasional
3. Bab
Inflasi
I.
ILMU EKONOMI
A. Teori ekonomi mikro sebagai teori ekonomi klasik
Titik awal
perkembangan ilmu ekonomi modern dianggap di mulai pada saat Adam Smith
(1723-1790) menerbitkan bukunya yang kemudian dikenal sebagai Wealth Of
Nations (1776).
Adam Smith sangat
percaya konsep invisible hand (tangan-tangan gaib) yang dalam bahasa
sederhana adalah mekanisme pasar. Dimana masalah ekonomi dapat teratasi
jika ekonomi dikembalikan kepada kondisi keseimbangan/Equilibrium
dan pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian.
Diperkuat oleh
Jean Baptiste Say (1767-1832) dengan melontarkan pendapat yang sekarang dikenal
dengan hukum Say (Say’s Law) “...supply create it’s own demand...”
yang mempunyai makna bahwa barang dan jasa yang diproduksi pasti terserap oleh
permintaan sampai tercapai keseimbangan pasar.
Ekonom yang
percaya terhadap keampuhan mekanisme pasar oleh J.M Keynes
(1883-1946)dikelompokkan sebagai ekonom klasik sedangkan teorinya dikenal
sebagai teori ekonomi klasik.
Ilmu ekonomi mikro: ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang
bersifat bagian kecil.
Ruang lingkup yang dipelajari dalam ilmu ekonomi mikro
meliputi:
a. Permintaan,
penawaran dan keseimbangan pasar
b. Elastisitas
permintaan dan elastisitas penawaran
c. Teori
produksi, biaya produksi, penerimaan produsen dan laba
d. Pasar
persaingan sempurna
e. Pasar
monopoli
f. Pasar
oligopoli
g. Pasar
persaingan monopolistik
h. Permintaan
akan input
i. Mekanisme
harga dan distribusi pendapatan
B. Revolusi Keynes: lahirnya teori ekonomi makro
Depresi besar (
Great Depression) membuyarkan keyakinan terhadap ekonomi klasik. Sebab,
depresi besar terjadi dalam jangka waktu yang lama ( 1929-1933) dan menimbulkan
masalah-masalah besar.
Keynes mengkritik hipotesis klasik berupa:
-
Klasik
terlalu menekankan masalah ekonomi dari sisi penawaran maka ia berpendapat lain
dimana keynes menitik beratkan dari sisi permintaannya “...demand create
it’s own supply...”
-
Klasik
tanpa campur tangan pemerintah, sementara Keynes beranggapan perlunya
peranan pemerintah dalam perekonomian dalam rangka menstimulir permintaan.
Tidaklah
berlebihan jika Keynes dihormati sebagai bapak ilmu ekonomi makro
Ilmu ekonomi makro: merupakan
bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari mekanisme bekerjanya
perekonomian secara keseluruhan (agregat).
Ruang lingkup yang dipelajari dalam ilmu ekonomi makro
meliputi:
a. Penghitungan
pendapatan nasional
b. Keseimbangan
pendapatan nasional
c. Kebijakan
fiskal dan sistem perpajakan
d. Uang,
bank dan penciptaan uang
e. Kebijakan
moneter dan uang yang beredar
f. Teori
inflasi
g. Perdagangan
luar negeri, nilai valuta asing dan neraca pembayaran
h. Pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan ekonomi
II.
PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan nasional (Nasional Income) adalah
pendapatan yang diterima oleh masyarakat/pemilik faktor produksi selama kurun
waktu tertentu (biasanya digunakan ukuran waktu satu tahun)
Komponen Pendapatan
Nasional / Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
a.
Metode
Produksi atau Pendekatan Produksi (Product Approach)
Perhitungan pendapatan nasional dengan metode
produksi adalah dengan menjumlahkan nilai tambah semua barang-barang dan
jasa-jasa tersebut.
Rumus:
PN = P1.Q1+P2.Q2+...+Pn.Qn
PN = Pendapatan Nasional
P = Price/harga
Q = Quantity/jml.barang
b.
Metode
Pengeluaran atau Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
Dari sisi pengeluaran, pendapatan nasional
dihitung dengan menjumlahkan pengeluaran atau expenditure dari masing-masing
sektor dalam perekonomian, yaitu:
PN =
C+I+G+(X-M)
PN=
Pendapatan Nasional
C =
Konsumsi
I =
Investasi
G =
Goverment Expenditure/Pengeluaran Pemerintah
X =
Export
M =
Import
c.
Metode
Pendapatan atau Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
Dari sisi pendapatan, pendapatan nasional
dihitung dengan menjumlahkan pendapatan yang diterima.
PN = r +
w + i + p
PN = Pendapatan nasional
r = Rent/sewa
w = wage/upah
i = interest/bunga
p = profit/laba
Konsep dan
Cara Perhitungan Pendapatan Nasional (Tolong di hafalkan dan
dipahami cara perhitungannya)
GDP (Gross
Domestic Product / Produk Domestik Bruto)
(+) Hasil Faktor
Produksi Warga Negara Di Luar Negeri
(- ) Hasil Faktor
Produksi Asing Di Dalam Negeri
GNP (Gross
National Product / Produk Nasional Bruto)
(- ) Penyusutan
NNP (Nett
National Product / Produk National Bersih)
(- ) Pajak Tidak
Langsung
(+) Subsidi
NNI (Nett
National Income / Pendapatan Nasional Bersih)
(- ) Laba
ditahan, Iuran Sosial, Pajak Perseroan
(+) Transfer
Payment
PI (Personal
Income / Pendapatan Perseorangan)
(- ) Pajak
Langsung
DI (Disposible
Income / Pendapatan yang siap dibelanjakan)
DI dipergunakan untuk dua sektor, yaitu:
~
Saving (tabungan) adalah pendapatan yang tidak dikonsumsi
~
Consumption (konsumsi) adalah pendapatan yang
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen atau seseorang
Dimana :
·
Gross Domestic Product (GDP/PDB)
Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat (termasuk
WNA) dalam suatu negara selama satu tahun
·
Gross National Product (GNP/PNB)
Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam suatu
negara (tidak termasuk WNA) ditambah WNI yang berada di Luar Negeri selama satu
tahun
Manfaat
Mempelajari Pendapatan Nasional
1.
Untuk mengetahui struktur perekonomian suatu negara
2.
Untuk mengetahui kemajuan ekonomi atau perkembangan
perekonomian dari tahun ke tahun
3.
Untuk mengetahui tingkat kemakmuran masyarakat setelah
dibandingkan dengan jumlah penduduk, yaitu tentang pendapatan perkapitanya
4.
Untuk membandingkan perekonomian antar negara di dunia
5.
Sebagai pedoman bagi pemerintah untuk mengambil
kebijaksaan yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan ekonomi nasional
6.
Untuk mengetahui penggunaan pendapatan msyarakat
7.
Sebagai pedoman untuk melaksanakan pembangunan
Pendapatan
Perkapita
Pendapatan perkapita adalah pendapatan yang
diterima oleh setiap penduduk dalam suatu negara selama kurun waktu 1 tahun,
atau ditentukan oleh besarnya pendapatan nasional dan jumlah penduduk
(Pendapatan rata-rata penduduk suatu negara).
Penduduk perkapita dapat dihitung sebagai
berikut:
Pendapatan per kapita = Pendapatan
Nasional(GDP/GNP)
Jumlah Penduduk
-
Untuk
mengetahui tinggi rendahnya kemakmuran suatu Negara dapat dilihat dari besarnya
pendapatn perkapita
-
Berikut
pembagian kelompok Negara berdasarkan pendapatan perkapita :
*tolong
diperhatikan
a.
Kelompok Negara berpendapatan rendah (low income
economies), yaitu negara-negara yang memiliki PNB perkapita sekitar $ 675 atau kurang
b.
Kelompok Negara berpendapatan menengah bawah (lower
middle income economies), yaitu negara-negara yang memiliki PNB perkapita ($ 675 - $ 2.695)
c.
Kelompok Negara berpendapatan menengah tinggi (upper
middle income economies), yaitu negara-negara yang memiliki PNB perkapita ($ 2.696 - $ 8.335)
d.
Kelompok Negara berpendapatan tinggi (high income
economies), yaitu negara-negara yang memiliki PNB perkapita sekitar $ 8.335 atau lebih
-
Kurva Lorenz, artinya kurva yang menggambarkan hubungan antara distribusi
jumlah penduduk dengan distribusi pendapatan.
-
Koefisien Gini atau Indeks Gini
adalah indikator untuk mengukur tingkat
ketimpangan distribusi pendapatan (tingkat ketimpangan 0-1 , ketimpangan makin
besar jika besarnya koefisien gini makin mendekati 1)
III. INFLASI
Inflasi adalah suatu keadaan di mana
tingkat harga secara umum cenderung naik yang berlangsung terus-menerus.
Laju inflasi adalah kenaikan atau
penurunan inflasi dari periode ke periode atau dari tahun ke tahun
Laju
inflasi = Indeks harga periode
ini – Indeks harga periode lalu X
100%
Indeks harga periode lalu
Sebab-sebab timbulnya inflasi:
1. Kenaikan permintaan melebihi penawaran (demand pull inflation)
2. Kenaikan biaya produksi (cost push inflation)
3. Meningkatnya jumlah uang beredar di
masyarakat
4. Inflasi dari luar negeri (imported inflation)
5. Inflasi dari dalam negeri
Jenis inflasi:
1. Inflasi ringan (dibawah 10% per tahun)
2. Inflasi sedang ( 10% - 30% per tahun)
3. Inflasi berat ( 30% - 100% per tahun)
4. Inflasi sangat berat/ hyper inflasi (
lebih dari 100% per tahun)
Teori Inflasi
1. Teori kuantitas (irving fisher)
Inflasi disebabkan oleh
banyaknya jumlah uang beredar
M.V = P.T
M = Banyaknya jumlah uang beredar
V = Kecepatan peredaran uang
P = Harga
T = Jumlah barang yang
diperdagangkan
2. Teori Keynes
Inflasi terjadi karena suatu
masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuan ekonominya
3. Teori struktural
Inflasi terjadi karena kekakuan
struktur ekonomi suatu Negara dimana pertambahan produksi terlalu lambat
dibanding dengan pertumbuhan kebutuhannya.
Cara mengatasi inflasi
Saat terjadi inflasi uang
beredar banyak maka untuk mengatasinya dengan cara mengurangi jumlah uang
beredar di masyarakat (kontraksi) diantaranya dengan kebijakan uang ketat (tight money policy) meliputi:
a. Kebijakan moneter :
-
Bunga
diskonto di naikkan
-
Menjual
surat berharga (politik pasar terbuka)
-
Menaikkan
cadangan wajib minimum (cash ratio)
-
Kredit
selektif diperketat
b. Kebijakan fiskal :
-
Menaikkan
tariff pajak
-
Menghemat
pengeluaran Negara
Cara mengatasi deflasi
Saat terjadi deflasi uang
beredar sedikit maka untuk mengatasinya dengan cara menambah jumlah uang
beredar di masyarakat (ekspansi) diantaranya dengan kebijakan uang longgar (easy money policy) meliputi:
a. Kebijakan moneter :
-
Bunga
diskonto di turunkan
-
Membeli
surat berharga (politik pasar terbuka)
-
Menurunkan
cadangan wajib minimum (cash ratio)
-
Kredit
selektif dipermudah
b. Kebijakan fiskal :
-
Menurunkan
tariff pajak
Menambah
pengeluaran Negara
Dampak
inflasi
-
Minat
menabung turun
-
Individu
enggan memegang uang tunai
-
Orang
yang mempunyai piutang (kreditur) dirugikan
-
Orang
yang berutang (debitur) di untungkan
-
Masyarakat
yang berpenghasilan tetap dirugikan
HUBUNGAN INFLASI DAN PENGANGGURAN
Jika suku bunga diturunkan maka uang beredar akan bertambah dampaknya inflasi naik sementara pengangguran akan berkurang karena dengan bunga yang rendah iklim usaha akan meningkat seiring dengan minat/keberanian pengusaha meminjam uang di Bank.
Pernyataan di atas telah digambarkan oleh Philips dengan sebuah kurva yang menggambarkan hubungan inflasi dan pengangguran (kurva philips). Dimana jika pemerintah ingin menurunkan inflasi maka harga yang harus dibayar adalah tingginya angka pengangguran, sebaliknya jika pemerintah ingin mengurangi pengangguran harga yang harus di bayar adalah tingginya tingkat inflasi hal ini karena adanya pengaruh dari bunga.
Latihan
1.
Jika
pendapatan nasional Negara Australia sebesar $ 200 milyar sedangkan jumlah
penduduknya 50 juta jiwa, maka pendapatan per kapitanya sebesar…
2.
Data yang dimiliki untuk perhitungan pendapatan nasional
suatu Negara adalah sebagai berikut:
- Government Expenditure :
$ 200.500
- Wages : $ 95.000
- Society Expenditure :
$ 250.400
- Interest :
$ 81200
- Export : $ 50.200
- Rent :
$ 92.000
- Investment :
$ 130.000
- Import :
$ 50.000
- Profit :
$ 100.000
Berdasarkan data di atas, maka besarnya
Pendapatan Nasional dengan pendekatan Pendapatan adalah…
3. Diketahui :
- GNP :
Rp. 8.000 M
- penyusutan : Rp. 1900 M
- pajak tidak langsung : Rp. 750 M
- Transfer Payment : Rp. 210 M
- pajak langsung : Rp. 600 M
Berapa Personal Income….
4.
Data
untuk menghitung pendapatan nasional dalam jutaan di negara Sejahtera :
§
Pengeluaran
negara Rp 9.000,-
§
Pendapatan
gaji/upah Rp 12.500,-
§
Pendapatan
sewa Rp 4.000,-
§
Konsumsi
masyarakat Rp 15.000,-
§
Ekspor Rp 5.500,-
§
Investasi Rp
12.500,-
§
Impor Rp 6.000,-
§
Pendapatan
bunga Rp 3.000,-
§
Laba
usaha Rp 7.000,-
Berdasarkan data di atas, maka pendapatan
nasional negara Sejahtera jika dihitung dengan menggunakan pendekatan income (dalam jutaan) adalah …
5. Diketahui indeks harga konsumen tahun 2001
sebesar 147,50% dan indeks harga tahun 2002 sebesar 149,25% maka laju inflasi
tahun 2002 adalah