Jumat, 19 Agustus 2016

MATERI UH KLS 9 PERAN INDONESIA DALAM KERJASAMA ANTAR NEGARA BIDANG POLITIK

TUJUAN kerjasama LN Indonesia
1.  Mempertahankan kemerdekaan, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2.            Memajukan kesejahteraan umum.
3.            Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4.            Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
       Pada masa awal Kemerdekaan, belum ada pengakuan internasional secara luas atas kemerdekaan Indonesia. Belanda tidak mengakui kemerdekaan itu dan berupaya kembali menjajah Indonesia.
       Pada saat yang sama, Indonesia juga menghadapi kenyataan sejarah, yaitu munculnya dua kekuatan besar di dunia.
       Satu pihak Blok Barat (Amerika Serikat) dan di pihak lain Blok Timur (Uni Soviet) yang saling berseteru dan memperebutkan dukungan dari negara-negara lain.
       prinsip bebas aktif sebagai prinsip politik luar negeri Indonesia
       Bebas diartikan bangsa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang ingin berseteru dan tidak sesuai dengan nilai luhur bangsa.
       Aktif diartikan Indonesia tidak tinggal diam saja, tetapi aktif berperan dalam hubungan internasional dalam rangka mewujudkan ketertiban dunia.
KONFERENSI ASIA AFRIKA
}  Diawali dengan konferensi Colombo, Sri Lanka
}  Indonesia Pemrakarsa dan Penyelenggara Konferensi Asia Afrika
}  Indonesia diwakili oleh Ali Sastroamidjojo
}  Negara-negara di Asia dan Afrika memiliki latar belakang sejarah yang sama, yaitu sebagai bangsa yang pernah terjajah.
}  untuk menyatukan negara-negara Asia-Afrika sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan bangsa-bangsa di kedua kawasan.
}  tanggal 18–24 April 1955, Konferensi Asia Afrika dilaksanakan di Bandung.
}  dibuka secara resmi oleh Presiden Ir. Soekarno.
}  melahirkan Dasasila Bandung.
1.       Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat dalam Piagam PBB.
2.       Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.
3.       Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar maupun kecil.
4.       Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soal-soal dalam negeri negara lain.
5.       Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara sendirian atau secara kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB.
6.       Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
7.       Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunaan kekuasaan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara.
8.        Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrase atau penyelesaian hukum, ataupun lain-lain cara damai menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan yang sesuai dengan Piagam PBB.
9.       Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama.
10.   Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.
GERAKAN NON BLOK (GNB)
}  Indonesia Pendiri Gerakan Non-Blok
}  Negara-negara anggota Gerakan Non-Blok adalah negara-negara yang tidak memihak pada Blok Barat maupun Blok Timur.
}  didorong oleh semangat Dasasila Bandung.
}  Gerakan ini diprakarsai oleh Ir. Soekarno (Indonesia), Joseph Bros Tito (Yugoslavia), Gamal Abdul Nasser (Mesir), Pandit Jawaharlal Nehru (India), dan Kwame Nkrumah (Ghana).
}  didirikan pada tanggal 1 September 1961
}  Konferensi Tingkat Tinggi I (KTT I) di Beograd, Yugoslavia pada tanggal 1–6 September 1961.
 
}  Indonesia pernah menjadi Ketua Gerakan Non-Blok pada tahun 1992–1995.
}  memberikan sumbangan nyata bagi perdamaian dunia, salah satunya adalah penyelesain konflik Bosnia Herzegovina.
}  menjadi tuan rumah penyelenggara KTT X GNB di Jakarta yang dihadiri oleh 106 negara.
ASEAN
}  Indonesia Pendiri ASEAN
}  tanggal 5–8 Agustus 1967, lima menteri luar negeri negara-negara di kawasan Asia Tenggara menyelenggarakan pertemuan di Bangkok, Thailand.
}  Mereka adalah Adam Malik (Indonesia), S. Rajaratnam (Singapura), Narcisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Rajak (Malaysia), Thanat Khoman (Thailand).
}  menyepakati Deklarasi Bangkok yang salah satu isinya adalah membentuk sebuah organisasi kerja sama regional, yaitu ASEAN.
}  Peran Indonesia  terlihat pada beberapa fakta berikut ini.
1. Sekjen ASEAN pertama H.R. Darsono
2. Mengirim pasukan perdamaiann PBB yang dikenal dengan Pasukan Garuda IV dan V untuk menyelesaikan konflik perang saudara di Vietnam pada tahun 1973 dan 1974.
3.Indonesia merupakan penggagas Komunitas Keamanan ASEAN. Komunitas Keamanan ASEAN meliputi kerja sama pertahanan, kejahatan lintas negara, terorisme, separatisme, dan sebagainya.
4. Sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN I di Denpasar, Bali pada tanggal 23-24 Februari 1976. KTT tersebut menghasilkan Deklarasi Kesepakatan ASEAN.
5. Indonesia aktif berperan dalam mendamaikan pihak-pihak yang bertikai di Kamboja dengan mengusulkan sebuah pertemuan informal di Jakarta atau Jakarta Informal Meeting pada tahun 1988. Pertemuan ini kemudian membuka jalan untuk memasuki konferensi perdamaian di Paris pada tahun 1989. Pada tahun 1992, Indonesia kembali mengirimkan pasukan penjaga perdamaian di Kamboja.
PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)
}  10 januari 1920 berdiri LBB diprakarsai Woodrow Wilson (presiden AS)
}  Franklin D Roosevelt (presiden AS)& Winston Churcill (PM Inggris) menyusun dan menandatangani Atlantic Charter PBB didirikan di San Fransisco pada tanggal 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks.
}  Pada awalnya, PBB hanya beranggotakan 50 negara
}  Indonesia resmi menjadi anggota PBB yang ke-60 setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda dalam Konferensi Meja Bundar
}  Sebagai anggota PBB, Indonesia memiliki perwakilan tetap untuk PBB di New York dan Genewa.
}  keanggotaan PBB makin bertambah hingga berjumlah 193 negara pada tahun 2011
}  Hampir semua negara yang telah merdeka dan berdaulat mendaftarkan diri sebagai anggota PBB.
ORGANISASI KONFERENSI ISLAM (OKI)
}  OKI (Organisasi Konferensi Islam) merupakan organisasi yang dibentuk oleh negara-negara Islam pada tanggal 25 September 1969, di Rabat, Maroko.
}  Anggota OKI adalah negara yang secara konstitusional Islam atau negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
}  Indonesia menjadi anggota OKI pada tahun 1972.
}  Indonesia memiliki andil dalam penyelesaian sengketa antara Pakistan dan Bangladesh, penyelesaian masalah minoritas muslim Moro di Filipina, serta membantu perjuangan rakyat Palestina.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar