Minggu, 12 Februari 2012

BAB X. BIAYA PRODUKSI & PENERIMAAN

10.1      Biaya Produksi (Cost)
Biaya produksi adalah jumlah pengorbanan biaya yang dikeluarkan produsen untuk menghasilkan sejumlah output. Untuk memperoleh keuntungan maksimum, setiap produsen harus berusaha menekan biaya produksi serendah mungkin.
Macam- macam Biaya Produksi
Pada dasarnya biaya produksi ada dua macam, yaitu:
a.       Biaya Tetap Total/ Total Fixed Cost/ FC adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada unit yang diproduksi (misal: biaya sewa, biaya penyusutan, dll.)
b.      Biaya Variabel Total/ Total Variable Cost/ VC adalah biaya yang tergantung pada unit yang diproduksi (misal: biaya bahan baku, ongkos/unit)
Secara matematis konsep biaya produksi (fungsi biaya produksi) adalah:
a.       Biaya Total/ Total Cost/ TC artinya keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk produksi
TC= FC+VC

10.2      Penerimaan (Revenue) Produsen
Penerimaan (revenue) adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan outputnya.
Secara matematis konsep revenue (fungsi penerimaan) antara lain:
a.       Total Revenue (TR) yaitu penerimaan produsen sebagai hasil penjualan seluruh  outputnya. Total Revenue adalah jumlah output (Quantity) kali harga jual (Price).
TR= PxQ

10.3      Keuntungan (Profit)
a.       Keuntungan/kerugian (π)
Π= TR - TC
b.      Titik impas/titik pulang pokok/titik laba dan rugi(BEP)
                             TR=TC
PENDAPATAN NASIONAL
13.1      Konsep Perhitungan Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional (Nasional Income) adalah pendapatan yang diterima oleh masyarakat/pemilik faktor produksi selama kurun waktu tertentu (biasanya digunakan ukuran waktu satu tahun)

13.1.1        Komponen Pendapatan Nasional / Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
a.         Metode Produksi atau Pendekatan Produksi (Product Approach)
Perhitungan pendapatan nasional dengan metode produksi adalah dengan menjumlahkan nilai tambah semua barang-barang dan jasa-jasa tersebut.
Rumus:
                                                PN = P1.Q1+P2.Q2+...+Pn.Qn

Jadi komponen pendapatan nasional dari sisi produksi, yaitu: macam produk, jumlah produk yang terjual dari berbagai macam produk, dan harga jual produk.

b.         Metode Pengeluaran atau Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
Dari sisi pengeluaran, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan pengeluaran atau expenditure dari masing-masing sektor dalam perekonomian, yaitu:
                                    PN = C+I+G+(X-M)

PN= Pendapatan Nasional
C = Konsumsi
I = Investasi
G = Goverment Expenditure/Pengeluaran Pemerintah
X = Export
M = Import

c.         Metode Pendapatan atau Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
Dari sisi pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor produksi, yang terdiri dari sewa (Rent), upah/gaji (Wage), bunga (interest), dan laba (Profit).
Sehingga dalam bentuk persamaan dapat dirumuskan:
                        PN = r + w + i + p

13.1.2        Konsep dan Cara Perhitungan Pendapatan Nasional

GDP (Gross Domestic Product / Produk Domestik Bruto)
(+) Hasil Faktor Produksi Warga Negara Di Luar Negeri
(- ) Hasil Faktor Produksi Asing Di Dalam Negeri
GNP (Gross National Product / Produk Nasional Bruto)
(- ) Penyusutan
NNP (Nett National Product / Produk National Bersih)
(- ) Pajak Tidak Langsung
(+) Subsidi
NNI (Nett National Income / Pendapatan Nasional Bersih)
(- ) Laba ditahan, Iuran Sosial, Pajak Perseroan
(+) Transfer Payment
PI (Personal Income / Pendapatan Perseorangan)
(- ) Pajak Langsung
DI (Disposible Income / Pendapatan yang siap dibelanjakan)
DI dipergunakan untuk dua sektor, yaitu:
~        Saving (tabungan) adalah pendapatan yang tidak dikonsumsi
~        Consumption (konsumsi) adalah pendapatan yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen atau seseorang

13.1.3        Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional
1.      Untuk mengetahui struktur perekonomian suatu negara
2.      Untuk mengetahui kemajuan ekonomi atau perkembangan perekonomian dari tahun ke tahun
3.      Untuk mengetahui tingkat kemakmuran masyarakat setelah dibandingkan dengan jumlah penduduk, yaitu tentang pendapatan perkapitanya
4.      Untuk membandingkan perekonomian antar negara di dunia
5.      Sebagai pedoman bagi pemerintah untuk mengambil kebijaksaan yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan ekonomi nasional
6.      Untuk mengetahui penggunaan pendapatan msyarakat
7.      Sebagai pedoman untuk melaksanakan pembangunan
Perhitungan pendapatan nasional (PNB) yang dilakukan oleh suatu negara dapat menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara tersebut.
Tolak ukur yang paling baik untuk menunjukkan kemakmuran suatu negara adalah dengan menentukan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) riil.
PNB riil dihitung dengan rumus:
                            
                                                     PNB Riil tn = IHto x PNB tn
                                                                            IHtn     
Keterangan:          PNB riil tn       = PNB riil pada tahun n
                             IH t0                = Indeks harga pada tahun sebelumnya
                                  IH tn                = Indeks harga pada tahun n
                                  PNB tn             = PNB pada tahun n

13.1.4        Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita adalah pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk dalam suatu negara selama kurun waktu 1 tahun, atau ditentukan oleh besarnya pendapatan nasional dan jumlah penduduk (Pendapatan rata-rata penduduk suatu negara).
Penduduk perkapita dapat dihitung sebagai berikut:

Pendapatan per kapita = Pendapatan Nasional(GDP/GNP)
                                                      Jumlah Penduduk                                   

Tinggi rendahnya PDB atau PNB dan pendapatan perkapita suatu negara oleh Bank Dunia dikelompokkan ke dalam 4 kelompok berdasarkan pendapatan perkapitan pada tahun 2003, yaitu:
a.       Kelompok Negara berpendapatan rendah (low income economies), yaitu negara-negara yang memiliki PNB perkapita sekitar $ 675 atau kurang
b.      Kelompok Negara berpendapatan menengah bawah (lower middle income economies), yaitu negara-negara yang memiliki PNB perkapita sekitar $ 675 sampai dengan $ 2.695
c.       Kelompok Negara berpendapatan menengah tinggi (upper middle income economies), yaitu negara-negara yang memiliki PNB perkapita sekitar $ 2.696 sampai dengan $ 8.335
d.      Kelompok Negara berpendapatan tinggi (high income economies), yaitu negara-negara yang memiliki PNB perkapita sekitar $ 8.335 atau lebih
Rendahnya pendapatan per kapita pada negara yang sedang berkembang dikarenakan:
1.      Tingkat pendidikan yang rendah, sehingga pengetahuan yang diperoleh sedikit
2.      Keterampilan dan kecakapan yang rendah, sehingga kekurangan tenaga ahli
3.      Modal yang dimiliki relatif sedikit
4.      Kekurangan akan sumber alam
5.      Kemalasan dan ketidakdisiplinan seseorang
6.      Sikap yang tidak mendorong untuk berproduksi

Kamis, 09 Februari 2012

PERKEMBANGAN TEORI EKONOMI MIKRO-MAKRO
A. Teori ekonomi mikro sebagai teori ekonomi klasik
Titik awal perkembangan ilmu ekonomi modern dianggap di mulai pada saat Adam Smith (1723-1790) menerbitkan bukunya yang kemudian dikenal sebagai Wealth Of Nations (1776).
Adam Smith sangat percaya konsep invisible hand (tangan-tangan gaib) yang dalam bahasa sederhana adalah mekanisme pasar. Dimana masalah ekonomi dapat teratasi jika ekonomi dikembalikan kepada kondisi keseimbangan/Equilibrium dan pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian.
Diperkuat oleh Jean Baptiste Say (1767-1832) dengan melontarkan pendapat yang sekarang dikenal dengan hukum Say (Say’s Law) “...supply create it’s own demand...” yang mempunyai makna bahwa barang dan jasa yang diproduksi pasti terserap oleh permintaan sampai tercapai keseimbangan pasar.
Ekonom yang percaya terhadap keampuhan mekanisme pasar oleh J.M Keynes (1883-1946)dikelompokkan sebagai ekonom klasik sedangkan teorinya dikenal sebagai teori ekonomi klasik.
B. Revolusi Keynes: lahirnya teori ekonomi makro
Depresi besar ( Great Depression) membuyarkan keyakinan terhadap ekonomi klasik. Sebab, depresi besar terjadi dalam jangka waktu yang lama ( 1929-1933) dan menimbulkan masalah-masalah besar.
Keynes mengkritik hipotesis klasik berupa:
-          Klasik terlalu menekankan masalah ekonomi dari sisi penawaran maka ia berpendapat lain dimana keynes menitik beratkan dari sisi permintaannya “...demand create it’s own supply...”
-          Klasik tanpa campur tangan pemerintah, sementara Keynes beranggapan perlunya peranan pemerintah dalam perekonomian dalam rangka menstimulir permintaan.
Tidaklah berlebihan jika Keynes dihormati sebagai bapak ilmu ekonomi makro
SOAL QUIZ
SIFAT: ESSAY (OPEN BOOK)
1.       Sebutkan alasan harga tanah semakin hari semakin mahal! Dan tuliskan karakteristik tanah yang tidak dimiliki oleh faktor produksi lain!
Harga tanah kian mahal dikarenakan permintaan akan tanah kian meningkat sementara penawaran tanah tetap. Karakteristik tanah yang tidak dimiliki oleh faktor produksi lain:
a.         Jumlah tanah yang tersedia tetap (kurva penawarannya berbentuk in elastis sempurna)
b.         Tidak ada biaya untuk memproduksi tanah
c.          Secara geografis, tanah tidak bisa berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain

2.       Jelaskan secara singkat perbedaan teori sewa tanah yang dikemukakan oleh David Ricardo dan Von Thunen!
David Ricardo: “ Tinggi rendahnya sewa tanah akan ditentukan oleh kesuburan tanah “ karena membedakan kesuburan, maka teori ini disebut juga “Teori Differensial”.
Von Thunen: “ Tinggi rendahnya sewa tanah selain ditentukan oleh perbedaan kesuburan tanah juga sangat ditentukan oleh jauh dekatnya (letak) tanah dengan pasar.

3.       Jelaskan pembentukan upah pada pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli!
Pada pasar persaingan sempurna penentuan tingkat upah ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara permintaan dan penawaran akan tenaga kerja. Sementara pada pasar monopoli tidak ada interaksi antara permintaan dan penawaran karena tingkat upah sudah ditentukan.

4.       Tuliskan alasan seseorang memegang uang tunai menurut J.M. Keynes dan berikan contohnya!
Motif memegang uang tunai (JM. Keynes):
a.    Motif transaksi, contoh untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
b.    Motif spekulasi (untung-untungan), contoh dalam bentuk saham dan surat berharga lainnya.
c.     Motif berjaga-jaga, contoh dalam bentuk tabungan dan asuransi.

5.       Apa pendapat Karl Marx tentang laba pengusaha yang dikenal dengan teori nilai lebih?
Teori nilai lebih / surplus value theory (Karl Marx) mengatakan bahwa laba pengusaha muncul karena adanya perbedaan antara upah buruh yang seharusnya dan upah yang dibayarkan kepada buruh, di mana upah yang dibayarkan lebih rendah dari upah yang seharusnya. Selisih ini disebut dengan nilai lebih hasil kerja buruh, yang kemudian diberikan kepada wirausahawan.

6.       Jelaskan perbedaan ilmu ekonomi makro dan ilmu ekonomi mikro!
Ilmu ekonomi mikro: ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang bersifat bagian kecil. (bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan, yang akhirnya memperoleh kepuasan maksimum)
Ilmu ekonomi makro: merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari  mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan (agregat).

7.       Sebutkan ruang lingkup yg di pelajari dalam ekonomi makro dan ruang lingkup yang di pelajari dalam ekonomi mikro!
Ruang lingkup yang dipelajari dalam ilmu ekonomi mikro meliputi:
a.         Permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar
b.         Elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran
c.          Teori produksi, biaya produksi, penerimaan produsen dan laba
d.         Pasar persaingan sempurna
e.         Pasar monopoli
f.          Pasar oligopoli
g.         Pasar persaingan monopolistik
h.         Permintaan akn input
i.           Mekanisme harga dan distribusi pendapatan
Ruang lingkup yang dipelajari dalam ilmu ekonomi makro meliputi:
a.         Penghitungan pendapatan nasional
b.         Keseimbangan pendapatan nasional
c.          Kebijakan fiskal dan sistem perpajakan
d.         Uang, bank dan penciptaan uang
e.         Kebijakan moneter dan uang yang beredar
f.          Teori inflasi
g.         Perdagangan luar negeri, nilai valuta asing dan neraca pembayaran
h.         Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi 

8.       Sebutkan masalah yang dihadapi pemerintah dalam bidang ekonomi dan bentuk-bentuk kebijakan yang dilakukan!
Masalah yang dihadapi pemerintah dalam bidang ekonomi:
a.         Masalah pertumbuhan ekonomi
b.         Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi
c.          Masalah pengangguran dan inflasi
d.         Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran
Bentuk-bentuk kebijakan:
a.         Kebijakan fiskal, berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran negara
b.         Kebijakan moneter, berhubungan dengan jumlah uang beredar. Dijalankan oleh Bank Indonesia
c.          Kebijakan segi penawaran

9.       Jelaskan pengertian Fixed Cost (FC) dan Variabel Cost (VC)!
Fixed Cost (FC) / Biaya tetap, biaya yang besarnya tidak tergantung pada unit yang diproduksi.
Variable Cost / biaya tidak tetap, biaya yang tergantung pada unit yang diproduksi.

10.   Suatu perusahaan memproduksi barang yang dijual dengan harga Rp 100,- per unit, Jika Biaya Tetap Rp 2.000,- dan Biaya Tidak Tetap Rp 50 per unit maka:
a.)     Jika terjual sebanyak 100 unit maka perusahaan memperoleh....
b.)    Tentukan besarnya BEP
Diket:    P= 100
FC= 2000
VC= 50Q
Dit:         a. Berapa Laba/rugi jika Q= 100
               b. tingkat BEP/Impas
Jwb:       a. Laba/Rugi= TR-TC
                                          TR= P.Q                                TC= FC+VC
                                          TR=100Q              TC= 2000+50Q   ®(Q=100)
                                          TR= 100.100        TC=2000+50(100)
                                          TR= 10.000          TC=7000
                                          Laba/rugi= 10.000-7000
                                                             = 3000 (Laba)
                                          b. BEP® TR=TC
                                                          100Q=2000+50Q
                                                          100Q-50Q=2000
                                                          50Q=2000
                                                              Q= 2000/50
                                                              Q= 40 Unit
                                          (Perusahaan memperoleh impas jika berproduksi sebanyak 40 unit)

11.   Sebutkan pengertian pendapatan nasional, pendapatan per kapita serta jelaskan yang dimaksud dengan GDP dan GNP!
Pendapatan nasional (Nasional Income) adalah pendapatan yang diterima oleh masyarakat/pemilik faktor produksi selama kurun waktu tertentu (biasanya digunakan ukuran waktu satu tahun)
Pendapatan perkapita adalah pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk dalam suatu negara selama kurun waktu 1 tahun, atau ditentukan oleh besarnya pendapatan nasional dan jumlah penduduk.
Gross Domestic Product (GDP/PDB)
Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat (termasuk WNA) dalam suatu negara selama satu tahun
Gross National Product (GNP/PNB)
Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam suatu negara (tidak termasuk WNA) ditambah WNI yang berada di Luar Negeri selama satu tahun

  1. Data untuk menghitung pendapatan nasional dalam jutaan di negara Sejahtera :
§  Pengeluaran negara       Rp   9.000,-
§  Pendapatan gaji/upah   Rp 12.500,-
§  Pendapatan sewa            Rp   4.000,-
§  Konsumsi masyarakat    Rp 15.000,-
§  Ekspor                                  Rp   5.500,-
§  Investasi                              Rp 12.500,-
§  Impor                                    Rp   6.000,-
§  Pendapatan bunga          Rp   3.000,-
§  Laba usaha                          Rp   7.000,-
Berdasarkan data di atas, maka pendapatan nasional negara Sejahtera jika dihitung dengan menggunakan pendekatan income (dalam jutaan) adalah …
Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan penerimaan (income approach)® Y= r+w+i+p
Diket:                r=4.000, w= 12.500, i= 3.000, p= 7.000
Jawab :              Y= 4.000+12.500+3.000+7.000
                                          Y= 26.500

  1. Gambaran tentang perekonomian suatu negara sebagai berikut :
§  Produksi perusahaan dalam negeri      Rp 15.400 Milyar
§  Produksi perusahaan asing                     Rp 3.250 Milyar
§  Produksi warga negara di luar negeri   Rp 6.300 Milyar
Jika diketahui besarnya penyusutan dan pergantian Rp 2.100 Milyar maka besarnya Produk Nasional Bersih adalah …
Produksi perusahaan dalam negeri      Rp 15.400 Milyar (GDP/PDB)
         Produksi perusahaan asing                     Rp 3.250 Milyar ( - )
Produksi warga negara di luar negeri   Rp 6.300 Milyar (+)
            Rp 18.450 milyar (GNP/PNB)
penyusutan dan pergantian Rp 2.100 Milyar ( - )
            Rp 16.350 milyar (NNP/PNN)
14.   Diketahui :
GDP                                                480.000
Penyusutan                                030.000
Pajak tak langsung                   025.000
Transfer payment                    010.000
Pajak langsung                           020.000
Besarnya Personal Income dari data di atas …
GDP                                            480.000
             Penyusutan                             030.000 ( - )
             Pajak tak langsung                025.000 ( - )
             Transfer payment                 010.000 ( + )
             Pajak langsung                       020.000 ( - )
                      Personal Income       415.000


15.   Apa yang dimaksud kurva lorenz dan koefisien gini? Serta gambarkan.

Kurva Lorenz, artinya kurva yang menggambarkan hubungan antara distribusi jumlah penduduk dengan distribusi pendapatan. Sedangkan indikator untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan adalah Koefisien Gini atau Indeks Gini.
















1.