TUJUAN kerjasama LN Indonesia
1. Mempertahankan
kemerdekaan, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
2. Memajukan
kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan
kehidupan bangsa.
4. Ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
• Pada
masa awal Kemerdekaan, belum ada pengakuan internasional secara luas atas
kemerdekaan Indonesia. Belanda tidak mengakui kemerdekaan itu dan berupaya
kembali menjajah Indonesia.
• Pada
saat yang sama, Indonesia juga menghadapi kenyataan sejarah, yaitu munculnya
dua kekuatan besar di dunia.
• Satu
pihak Blok Barat (Amerika Serikat) dan di pihak lain Blok Timur (Uni Soviet)
yang saling berseteru dan memperebutkan dukungan dari negara-negara lain.
• prinsip
bebas aktif sebagai prinsip politik luar negeri Indonesia
• Bebas
diartikan bangsa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang ingin
berseteru dan tidak sesuai dengan nilai luhur bangsa.
• Aktif
diartikan Indonesia tidak tinggal diam saja, tetapi aktif berperan dalam
hubungan internasional dalam rangka mewujudkan ketertiban dunia.
KONFERENSI ASIA AFRIKA
} Diawali dengan konferensi Colombo, Sri
Lanka
} Indonesia Pemrakarsa dan Penyelenggara
Konferensi Asia Afrika
} Indonesia diwakili oleh Ali Sastroamidjojo
} Negara-negara
di Asia dan Afrika memiliki latar belakang sejarah yang sama, yaitu sebagai
bangsa yang pernah terjajah.
} untuk
menyatukan negara-negara Asia-Afrika sebagai bentuk solidaritas terhadap
perjuangan bangsa-bangsa di kedua kawasan.
} tanggal
18–24 April 1955, Konferensi Asia Afrika dilaksanakan di Bandung.
} dibuka secara resmi oleh Presiden Ir.
Soekarno.
} melahirkan
Dasasila Bandung.
1.
Menghormati hak-hak dasar manusia dan
tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat dalam Piagam PBB.
2.
Menghormati
kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.
3.
Mengakui persamaan semua suku bangsa dan
persamaan semua bangsa besar maupun kecil.
4.
Tidak melakukan intervensi atau campur tangan
dalam soal-soal dalam negeri negara lain.
5.
Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk
mempertahankan diri sendiri secara sendirian atau secara kolektif yang sesuai
dengan Piagam PBB.
6.
Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari
pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu
negara besar dan tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
7.
Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman
agresi ataupun penggunaan kekuasaan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan
politik suatu negara.
8.
Menyelesaikan segala perselisihan
internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrase
atau penyelesaian hukum, ataupun lain-lain cara damai menurut pilihan
pihak-pihak yang bersangkutan yang sesuai dengan Piagam PBB.
9.
Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama.
10.
Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban
internasional.
GERAKAN NON BLOK (GNB)
} Indonesia
Pendiri Gerakan Non-Blok
} Negara-negara
anggota Gerakan Non-Blok adalah negara-negara yang tidak memihak pada Blok
Barat maupun Blok Timur.
} didorong
oleh semangat Dasasila Bandung.
} Gerakan
ini diprakarsai oleh Ir. Soekarno (Indonesia), Joseph Bros Tito (Yugoslavia),
Gamal Abdul Nasser (Mesir), Pandit Jawaharlal Nehru (India), dan Kwame Nkrumah
(Ghana).
} didirikan
pada tanggal 1 September 1961
} Konferensi
Tingkat Tinggi I (KTT I) di Beograd, Yugoslavia pada tanggal 1–6 September
1961.
} Indonesia
pernah menjadi Ketua Gerakan Non-Blok pada tahun 1992–1995.
} memberikan
sumbangan nyata bagi perdamaian dunia, salah satunya adalah penyelesain konflik
Bosnia Herzegovina.
} menjadi
tuan rumah penyelenggara KTT X GNB di Jakarta yang dihadiri oleh 106 negara.
ASEAN
} Indonesia
Pendiri ASEAN
} tanggal
5–8 Agustus 1967, lima menteri luar negeri negara-negara di kawasan Asia Tenggara
menyelenggarakan pertemuan di Bangkok, Thailand.
} Mereka
adalah Adam Malik (Indonesia), S. Rajaratnam (Singapura), Narcisco Ramos
(Filipina), Tun Abdul Rajak (Malaysia), Thanat Khoman (Thailand).
} menyepakati
Deklarasi Bangkok yang salah satu isinya adalah membentuk sebuah organisasi
kerja sama regional, yaitu ASEAN.
} Peran
Indonesia terlihat pada beberapa fakta
berikut ini.
1. Sekjen ASEAN pertama H.R.
Darsono
2. Mengirim pasukan perdamaiann
PBB yang dikenal dengan Pasukan Garuda IV dan V untuk menyelesaikan konflik
perang saudara di Vietnam pada tahun 1973 dan 1974.
3.Indonesia merupakan penggagas
Komunitas Keamanan ASEAN. Komunitas Keamanan ASEAN meliputi kerja sama
pertahanan, kejahatan lintas negara, terorisme, separatisme, dan sebagainya.
4. Sebagai penyelenggara
Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN I di Denpasar, Bali pada tanggal 23-24 Februari
1976. KTT tersebut menghasilkan Deklarasi Kesepakatan ASEAN.
5. Indonesia aktif berperan dalam
mendamaikan pihak-pihak yang bertikai di Kamboja dengan mengusulkan sebuah
pertemuan informal di Jakarta atau Jakarta Informal Meeting pada tahun 1988.
Pertemuan ini kemudian membuka jalan untuk memasuki konferensi perdamaian di
Paris pada tahun 1989. Pada tahun 1992, Indonesia kembali mengirimkan pasukan
penjaga perdamaian di Kamboja.
PERSERIKATAN
BANGSA-BANGSA (PBB)
} 10
januari 1920 berdiri LBB diprakarsai Woodrow Wilson (presiden AS)
} Franklin
D Roosevelt (presiden AS)& Winston Churcill (PM Inggris) menyusun dan
menandatangani Atlantic Charter PBB didirikan di San Fransisco pada tanggal 24
Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks.
} Pada
awalnya, PBB hanya beranggotakan 50 negara
} Indonesia
resmi menjadi anggota PBB yang ke-60 setelah pengakuan kedaulatan Indonesia
oleh Belanda dalam Konferensi Meja Bundar
} Sebagai
anggota PBB, Indonesia memiliki perwakilan tetap untuk PBB di New York dan
Genewa.
} keanggotaan
PBB makin bertambah hingga berjumlah 193 negara pada tahun 2011
} Hampir
semua negara yang telah merdeka dan berdaulat mendaftarkan diri sebagai anggota
PBB.
ORGANISASI KONFERENSI ISLAM (OKI)
} OKI
(Organisasi Konferensi Islam) merupakan organisasi yang dibentuk oleh
negara-negara Islam pada tanggal 25 September 1969, di Rabat, Maroko.
} Anggota
OKI adalah negara yang secara konstitusional Islam atau negara yang mayoritas
penduduknya beragama Islam.
} Indonesia menjadi anggota OKI pada tahun
1972.
} Indonesia
memiliki andil dalam penyelesaian sengketa antara Pakistan dan Bangladesh,
penyelesaian masalah minoritas muslim Moro di Filipina, serta membantu
perjuangan rakyat Palestina.